Olimpiade Paris 2024: Atlet Judo Maharani Jadi Pembawa Bendera Indonesia saat Pembukaan

Olimpiade Paris 2024: Atlet Judo Maharani Jadi Pembawa Bendera Indonesia saat Pembukaan
Pengukuhan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024 di Auditorium Kemenpora, Jakarta, Rabu (10/7/2024). (source: ANTARA)

SEAToday.com, Jakarta - Saat pembukaan Olimpiade Paris 2024, Atlet judo March Maharani memiliki kesempatan untuk menjadi pembawa bendera Merah Putih.

Hal tersebut disampaikan oleh Chef de Mission (CdM) Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024, Anindya Bakrie, Kamis (18/7/2024). 

Salah satu pertimbangan pemilihan Maharani sebagai atlet yang akan membawa bendera Merah Putih ialah karena Maharani merupakan atlet judo pertama Indonesia yang lolos kualifikasi Olimpiade.

"Di Olimpiade Tokyo 2020 itu ada 9 cabang olahraga (yang diikuti Indonesia), sekarang ada 12 cabor). Jadi bagus, distribusinya merata, lebih banyak lah," ujar Anindya.

Dalam Olimpiade Paris 2024, terdapat 29 atlet yang terdiri dari 16 atlet laki-laki dan 13 atlet perempuan. Dari 29 atlet ini, terdapat banyak atlet yang baru pertama kali tampil di Olimpiade, salah satunya atlet senam Rifda Irfanaluthfi.

"Judo sudah lama atau bahkan pertama kali atlet perempuan (Indonesia) kualifikasi ke Olimpiade. Namanya Rani, kemungkinan ia berdiri di depan bawa bendera," imbuhnya.

"Sampai sekarang itu kelihatannya Rani (opsi pembawa bendera) karena kami berpikirnya laki-laki atau perempuan, beda dikit lah perempuan," ujarnya. 

"Terus mesti yang pertama kali (tampil di Olimpiade). Jadi, kami berpikir Rani di sini, Rifda di sini, Bernard (atlet balap sepeda) di sini," ungkap Anin. 

Selain itu, pihaknya berasumsi akan masuk ke stadion seperti pembukaan pada umumnya. Tetapi nyatanya, mereka akan berada di atas kapal.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite Olimpiade (NOC) Indonesia, Wijaya Noeradi, menjelaskan soal rencana defile kontingen Merah Putih. 

Wijaya Noeradi mengungkapkan akan ada atlet yang menggunakan baju adat saat pembukaan Olimpiade. 

"Untuk atlet-atlet dan ofisial menggunakan desain dari Mas Didit karena memang untuk semuanya," kata Wijaya, Kamis (18/7/2024).

"Namun, setahu saya memang ada yang memakai pakaian daerah. Saya lupa satu atau dua orang, itu surprise ya. Sponsor-sponsor seperti Lavani juga membantu menata para atlet dengan perhiasannya," tutur Wijaya.

Meski demikian, Wijaya memastikan tidak semua atlet Indonesia bisa mengikuti pembukaan Olimpiade Paris 2024 karena ada yang sudah bertanding keesokan harinya. 

"Namun, kita tidak bisa memaksa atlet mengikuti defile. Sebagai contoh, dari athlete village untuk bisa kembali ke sana lagi itu perlu waktu 8 jam," ucapnya.

"Kami tidak bisa mengorbankan atlet yang besoknya atau beberapa hari kemudian harus bertanding. Jadi, kami juga perlu hati-hati," ujar Wijaya.

"Bukan sekadar harus ramai-ramai berangkat. Kami juga harus memastikan tidak mengganggu persiapan mereka untuk bertanding," tutur Wijaya.