• Tuesday, 19 November 2024

Mengenang 2 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Saat Ratusan Aremania Jadi Korban Meninggal Dunia

Mengenang 2 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Saat Ratusan Aremania Jadi Korban Meninggal Dunia
Tragedi Kanjuruhan diawali oknum suporter Arema FC masuk ke lapangan usai pertandingan lawan Persebaya (Foto: (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom)

SEAToday.com, Malang – 1 Oktober 2022 menjadi peristiwa menyedihkan dalam sepak bola Indonesia. Tragedi Kanjuruhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur menewaskan 135 orang yang merupakan suporter Arema FC, Aremania usai pertandingan melawan Persebaya.

Pertandingan Arema FC Vs Persebaya adalah derby Jawa Timur yang penuh gengsi. Persaingan dua tim papan atas Indonesia itu juga menular ke para pendukung mereka yakni Bonek (Persebaya) dan Aremania (Arema FC).

Dalam pertandingan itu Arema FC sebagai tuan rumah terpaksa menerima kekalahan tim tamu Persebaya dengan skor 2-3. Gol Persebaya dicetak oleh Silvio Junior, Leo Lelis, dan Sho Yamamoto sementara Arema FC hanya bisa memperkecil lewat dua gol Abel Camara.

Tragedi mulai terjadi setelah wasit meniup peluit panjang. Sejumlah oknum suporter Aremania masuk ke dalam lapangan. Polisi langsung membubarkan suporter tersebut. Namun sejumlah oknum polisi mengusir suporter menggunakan gas air mata hingga menembakkan ke arah tribun penonton.

Hal itu membuat suporter Arema yang berada di tribun kalang-kabut dan berusaha untuk melarikan diri meninggalkan stadion melalui pintu keluar. Sayangnya akses pintu keluar yang sedikit dan jalur yang sempit membuat banyak suporter terhimpit berdesak-desakkan hingga meninggal dunia.

Tragedi Kanjuruhan bahkan membuat media luar negeri meliputnya, salah satunya New York Times yang memberitakan tragedi itu menjadi yang terparah ke-2 di dunia setelah kejadian serupa pernah terjadi di Peru dengan korban meninggal sebanyak 300 orang.

Proses hukum menjadi pengadil yang paling tepat untuk meminta pertanggung jawaban pihak-pihak yang memang bersalah dalam tragedi tersebut. Beberapa polisi sudah dihukum termasuk ketua panpel pertandingan dan security officer Arema FC yang harus bertanggung jawab. Total ada 5 orang yang ditetapkan sebagai tersangka.

Meskipun sudah dua tahun berlalu namun rasa sedih para keluarga korban tentu tak bisa hilang begitu saja. Kepergian orang yang mereka cintai setelah mendukung tim kebanggaan malah membuat ratusan Aremania tak pulang ke rumah dalam keadaan sehat.

 

 

Share
Sport Update
Shin Tae-yong and Jay Idzes Share Insight into Indonesia's Chemistry Ahead of Japan Clash

Shin Tae-yong and Jay Idzes Share Insight into Indonesia's Chemistry Ahead of Japan Clash

Persib Players Feel Confident Amid Positive Streak

Persib Bandung is proving they’re a force to be reckoned with in the BRI Liga 1 2024/25 season.

Free MRT and Shuttle Bus Access for Indonesia vs Japan and Saudi...

Shuttle bus services will operate from Senayan and Istora MRT stations. A total of 20 Garuda Shuttle units and 15 Aqua Shuttle units will be available, with multiple pick-up points provided.

Positive Signs for Persib as David da Silva Returns to Scoring

Persib Bandung’s star striker, David da Silva, is back on track. The top scorer of last season’s BRI Liga 1 showcased his sharp instincts on November 9

Kevin Diks Is Ready to Play Against Japan?

Kevin Diks is confirmed to play for Indonesia’s national team in their match against Japan on (11/15/2024).

LOCAL PALETTE
BEGINI CARANYA PERGI KE SUKU PEDALAMAN MENTAWAI - PART 1