SEAToday.com, Jakarta - Atlet Palestina siap berlaga di Olimpiade Paris 2024. Partisipasi di Olimpiade tersebut akan menjadi kedelapan kalinya sejak 1996 silam.

Para atlet tengah mempersiapkan diri untuk Olimpiade Paris 2024 pada 26 Juli 2024. Menteri Negara Otoritas Palestina untuk Urusan Luar Negeri, Varsen Aghabekian Shahin menyebut bahwa ini, "Momen yang sangat kelam dalam sejarah kami."

"Anda bukan hanya atlet, Anda juga... simbol perlawanan Palestina," tegas Aghabekian, dilansir AFP.

Penyelenggara Prancis telah meningkatkan keamanan di Paris karena konflik tersebut.

Ketua Komite Olimpiade Palestina, Jibril Rajoub mengatakan bahwa, "Kami ingin partisipasi ini menjadi pesan dari Palestina kepada dunia bahwa sudah waktunya bagi mereka untuk bebas di tanah air mereka."

Ia menambahkan, "Melalui partisipasi ini, kami ingin menunjukkan penderitaan rakyat Palestina dan pembunuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang terjadi di Gaza."

Rajoub mengatakan 400 atlet, pelatih dan ofisial olahraga di Gaza telah terbunuh atau terluka sejak Oktober 2023.

Majed Abu Marahil, seorang pelari jarak jauh yang merupakan orang Palestina pertama yang berkompetisi di Olimpiade di Atlanta pada 1996, meninggal dunia pada Juni 2024. Menurut para pejabat, ia menderita gagal ginjal dan tidak bisa mendapatkan perawatan karena rumah sakit di Gaza telah hancur akibat konflik.

Rajoub mengatakan bahwa membawa para atlet ke Paris "sudah merupakan sebuah kemenangan."

Kedelapan atlet tersebut akan bertanding di cabang olahraga atletik, renang, panahan, taekwondo, judo dan tinju. Satu orang mendapatkan tempat melalui kualifikasi reguler dan tujuh orang mendapatkan undangan khusus.