SEAToday.com, Paris - Beragam cerita tercipta dari Olimpiade Paris 2024. Salah satu yang mencuri atensi adalah momen langka pemain tenis meja Korea Utara dan Korea Selatan berpose selfie bersama di podium usai mengalungi medali, Selasa, 30 Juli 2024.

Dilansir dari CNN, Korea Selatan meraih medali perunggu dan Korea Utara mengantongi medali perak di nomor ganda campuran. Lim Jong-hoon dari Korea Selatan merayakannya dengan mengeluarkan telepon genggamnya untuk berfoto.

Ini bukan kali pertama momen atlet-atlet dari kedua negara tampak bersama untuk kompetisi olahraga internasional. Olimpiade 2018 di PyeongChang menampilkan kedua negara berbaris dalam upacara pembukaan dan bermain sebagai satu tim terpadu dalam kompetisi hoki es putri.

Namun, meskipun ada upaya untuk membentuk tim terpadu untuk Olimpiade Tokyo 2020, semuanya menjadi berantakan dan hubungan olahraga kembali menjadi dingin.

Dalam beberapa minggu terakhir, ketegangan di Semenanjung Korea meningkat karena ribuan balon berisi sampah dikirim dari Pyongyang ke Korea Selatan. Beberapa balon sampah itu bahkan telah sampai di halaman istana kepresidenan di Seoul.

Korea Utara dan Korea Selatan secara teknis masih berperang. Perang Korea berakhir pada 1953 dengan gencatan senjata, dan tidak ada perjanjian damai yang pernah ditandatangani.

Sebelumnya, penyelenggara Olimpiade telah "meminta maaf secara mendalam" kepada Korea Selatan atas kesalahan yang membuat 143 atletnya salah diperkenalkan sebagai atlet Korea Utara pada upacara pembukaan.

Insiden ini tersebut terjadi pada Jumat pekan lalu, saat para atlet Korea Selatan debut di atas kapal yang berlayar di Sungai Seine.

Pengumuman dalam bahasa Prancis dan Inggris salah menyebut mereka sebagai berasal dari "People's Democratic Republic of Korea" yang sebenarnya adalah nama lengkap Korea Utara. Nama resmi Korea Selatan adalah Republic of Korea.