Gemilang di All England: Awal Mula Marcus-Kevin Dikenal Pecinta Bulu Tangkis Indonesia
SEAToday-Jakarta, Penggemar bulu tangkis Indonesia takkan menyaksikan lagi aksi pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo. Pasalnya kedua pasangan itu sudah mengumumkan pensiun. Marcus menyatakan pensiun pada 9 Maret 2024. Kevin pensiun pada 17 Mei 2024.
Keputusan pensiun disayangkan banyak pihak. Padahal, keduanya diunggulkan dalam Olimpiade Paris 2024. Namun, keputusan itu sudah final. Satu-satu yang dapat dilakukan adalah mengenang awal mula mereka populer di indoneisa lewat All England. Begini ceritanya.
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil ganda putra bulu tangkis terbaik. Nama-nama besar dalam dunia bulu tangkis dunia bermunculan. Eksistensi itu pertama kali muncul lewat pasangan Rexy Mainaky-Ricky Subagja.
Pasangan itu mampu menjadi penyumbang emas di Olimpiade Atlanta 1996. Pasangan Tony Gunawan-Chandra Wijaya juga mulai melanjutkan ganasnya ganda putra di Olimpiade. Mereka mendapatkan emas dalam Olimpiade Sydney 2000.
Dewi fortuna kembali datang saat Indonesia memiliki talenta ganda putra terbaik seperti Markis Kido-Hendra Setiawan. Pasangan itu menancap namanya sebagai peraih emas di Olimpiade Beijing 2008.
Awal Mula Duet Marcus-Kevin
Dominasi ganda putra seraya terhenti pada era Markis Kido-Hendra Setiawan. Banyak di antara pasangan ganda putra yang diramu Pelatnas belum menghasilkan prestasi yang signifikan. Namun, optimisme dalam dunia ganda putra muncul di era 2010-an.
Ganda putra Indonesia mulai mendapatkan ritme baru saat menemukan dua mutiara baru: Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Hadimuljo. Mereka berdua sebenarnya bukan pasangan dari ganda putra. Masing-masing di antaranya telah memiliki pasangan duet.
Kedekatan keduanya mulai terbangun saat pasangan Kevin sakit. Kondisi itu membuat Kevin diarahkan berpasangan dengan Marcus. Keduanya saling mengagumi personal masing-masing. Marcus beranggapan Kevin orangnya memiliki daya juang tinggi. Kevin pun memuji Marcus sebagai sebagai pekerja keras.
“Kevin first impression-nya, daya juangnya tinggi, nggak mau kalahnya bagus gitu. Terus refleksnya sangat baik,” ungkap Gideon sebagaimana diungkap dalam wawancara di akun Youtube PB Djarum bertajuk #TektokanAlaButet, 25 September 2021.
Kerja sama keduanya mulai membawakan hasil. Mereka banyak berpartisipasi dalam kompetisi bulu tangkis Internasional. Mereka pun merasakan berlaga di kompetisi bergengsi All England 2015. Debut keduanya tak buruk.
Mereka memang tak juara. Namun, perjuangan keduanya membuktikan diri diapresiasi banyak pihak. Walau mereka terhenti di perempat final. Mereka kalah dari ganda putra Denmark, Mads Pieler Kolding- Mads Condrad Petersen, 11-21, 21-10, dan 13-21.
Hasil itu dianggap suatu kewajaran. Usia Marcus saat itu masih 24 tahun dan Kevin baru berusia 19 tahun. Keikutsertaan di All England itu membuat mereka memiliki mimpi untuk dapat memenangkan perlombaan itu pada kemudian hari.
Jawara All England 2017 dan 2018
Kekalahan di All England 2015 jadi pelajaran berharga. Keduanya pun mulai berlatih dengan tekun. Marcus-Kevin mulai menatap mimpi baru. Mereka punya mimpi untuk menjadi jawara All England dengan segera.
Progres keduanya membaik. Marcus dikenal sebagai pemain bulu tangkis bertipikal menyerang dari belakang lapangan. Kevin mulai matang bermain di depan net. Agresif pula. Beberapa turnamen super series pada 2016 mulai dimenangkan.
Kepercayaan itu kemudian jadi bekal sempurna Marcus-Kevin berlaga di All England 2017. Mereka lagi-lagi berjumpa dengan ganda putra Denmark yang mengalahkan mereka di All England 2015, Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding. Bedanya mereka berjumpa kali ini di semifinal.
Marcus-Kevin akhirnya menang dengan susah payah. Skor akhir 19-21, 21-13, dan 21-17. Kemenangan itu jadi tiket keduanya melaju ke final melawan ganda China, Li Junhui-Liu Yuchen asal China. Keduanya menang mudah di Birmingham Arena, Inggris atas ganda China 21-19, 21-14.
“Marcus menyebut sebenarnya mereka juga merasakan ketegangan. Apalagi, ini merupakan final perdananya di turnamen besar seperti All England. Tetapi dia dan Kevin dapat segera beradaptasi dengan permainan. Saya sebenarnya juga tegang, tetapi lama-lama mainnya enak. Kemenangan ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan,” ungkap Justian Suhandinata dan Broto Happy Wondomisnowo dalam buku Tangkas: 67 tahun Berkomitmen Mencetak Jawara Bulu Tangkis (2018).
Kemenangan itu membuat mimpi mereka menang All England jadi nyata. Mereka pun tak menyangka kemenangan akan cepat datang.
"Tentu senang bisa juara All England secepat ini. Saya pribadi tak menyangka. Ini mimpi yang menjadi kenyataan," kata Kevin sebagaimana dikutip laman BBC, 13 Maret 2017.
Kemangan itu sekaligus jadi bukti mereka mampu berada di level atas bulu tangkis dunia. Popularitas mereka di Indonesia meningkat. Eksistensi mereka memenangi juara lalu membuat orang-orang menjuluki mereka The Minions.
Julukan itu diberikan karena keduanya memiliki tinggi di bawah rata-rata pemain, khususnya di sektor ganda putra. Marcus-Kevin pun terus menunjukkan eksistensinya. Mereka lalu memenangkan kembali All England 2018.
Prestasi itu terus bersambut dengan prestasi lainnya, walau mereka tak pernah menang Olimpiade. Eksistensi keduanya pun terhenti pada 2024. Keduanya memilih pensiun. Mereka boleh saja tak lagi aktif, tapi kehebatan mereka dalam dunia bulu tangkis selalu dikenang.
Recommended Article
Sport Update
Positive Signs for Persib as David da Silva Returns to Scoring
Persib Bandung’s star striker, David da Silva, is back on track. The top scorer of last season’s BRI Liga 1 showcased his sharp instincts on November 9
Kevin Diks Is Ready to Play Against Japan?
Kevin Diks is confirmed to play for Indonesia’s national team in their match against Japan on (11/15/2024).
PSSI Chairman Erick Thohir's Hopes for Kevin Diks Ahead of Potent...
Indonesian Football Association (PSSI) Chairman Erick Thohir expressed optimism about Kevin Diks' impact on the national team's defense
Champions League Recap: Barcelona Dominates Crvena Zvezda
Barcelona delivered an impressive 5-2 victory over Crvena Zvezda, while Paris Saint-Germain (PSG) suffered a defeat at the hands of Atletico Madrid.
Popular Post
Indonesia Climbs Four Spots in FIFA Rankings, Erick Thohir Praise...
Indonesia’s national football team has risen four spots in the FIFA rankings, now sitting at 129th.
Indonesian National Footbal Team Prospects Justin Hubner Set to O...
Justin Hubner will undergo an oath-taking procession as an Indonesian citizen (WNI) in Jakarta on Wednesday (12/6).
Indonesian Women Singles Ruzana Wins Sri Lanka International Seri...
Indonesian women's singles badminton player Ruzana won the Sri Lanka International Series 2024 tournament held at the Indoor Stadium Galle.