• Friday, 15 November 2024

Sederet Negara yang Pernah Dilarang Berlaga di Olimpiade

Sederet Negara yang Pernah Dilarang Berlaga di Olimpiade
Ilustrasi Fakta Sejarah Olimpiade. (Photo by Hansjörg Keller on Unsplash)

SEAToday.com, Jakarta - Rusia dan Belarusia menjadi dua negara yang dilarang mengikuti Olimpiade Paris 2024 karena keterlibatan mereka dalam perang Ukraina yang sedang berlangsung.

Dilansir dari Al Jazeera, pada Olimpiade 2024, hanya 15 atlet dari Rusia dan 18 atlet dari Belarusia yang akan bertanding sebagai "Individual Neutral Athletes" atau AIN, menurut angka terbaru yang dirilis oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC). Berkompetisi sebagai AIN berarti bendera, lagu kebangsaan, dan seragam Rusia dan Belarusia tidak diizinkan di Olimpiade Paris.

AIN adalah atlet dengan paspor Belarusia atau Rusia yang dipastikan memenuhi syarat dan diundang untuk berkompetisi di Olimpiade Paris 2024. Ini didasarkan pada kuota dan persyaratan kelayakan khusus yang ditentukan oleh International Federations (IFs).

Selain Rusia dan Belarusia, ada beberapa negara lain yang pernah dilarang berkompetisi di Olimpiade.

Larangan pertama terjadi pada Olimpiade Musim Panas 1920 yang diadakan di Antwerpen, Belgia di mana Jerman, Austria, Hungaria, Bulgaria, dan Turki dilarang karena peran dan keterlibatan mereka dalam Perang Dunia I. Jerman juga dilarang mengikuti Olimpiade 1924 di Paris sebagai perpanjangan dari larangan sebelumnya dan akibat dari Perang Dunia I.

Olimpiade Musim Panas 1948 yang diadakan di London melihat pelarangan Jerman dan Jepang sebagai konsekuensi dari peran mereka dalam Perang Dunia II dan kehancuran yang ditimbulkannya.

Afrika Selatan dilarang mengikuti Olimpiade dari tahun 1964 hingga 1992 karena segregasi rasial akibat rezim apartheid.

Pada 1972, Zimbabwe, yang saat itu dikenal sebagai Rhodesia, dilarang mengikuti Olimpiade di Munich karena tekanan internasional dan protes terhadap kebijakan pemisahan ras di negara tersebut.

Pada 2000, Afghanistan dilarang mengikuti pertandingan di Melbourne karena sikap Taliban yang berkuasa terhadap perempuan. Tahun ini, dengan Taliban kembali berkuasa di Kabul, para atlet Afghanistan ikut serta - tetapi tidak di bawah bendera Taliban. Sebaliknya, mereka akan bertanding di bawah bendera merah, hijau, dan hitam Republik Islam Afghanistan, yang digulingkan Taliban pada 2021.

Kuwait diskors oleh Komite Olimpiade Internasional pada Oktober 2015 karena campur tangan pemerintah dalam komite Olimpiade negara tersebut. Akibatnya, atlet Kuwait berpartisipasi dalam Olimpiade Rio de Janeiro 2016 sebagai atlet Olimpiade independen di bawah bendera Olimpiade.

Selama Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, Korea Utara dilarang karena keputusannya untuk menarik diri dari Olimpiade Tokyo 2020, dengan alasan kekhawatiran COVID-19, yang melanggar Olympic Charter.

Meskipun tidak dilarang sepenuhnya dari Olimpiade 2016, banyak atlet Rusia dilarang bertanding di Rio karena doping yang disponsori negara. Hal ini juga berlanjut ke Olimpiade Musim Dingin 2018 dan Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo.

Share
Sport Update
Persib Players Feel Confident Amid Positive Streak

Persib Players Feel Confident Amid Positive Streak

Free MRT and Shuttle Bus Access for Indonesia vs Japan and Saudi...

Shuttle bus services will operate from Senayan and Istora MRT stations. A total of 20 Garuda Shuttle units and 15 Aqua Shuttle units will be available, with multiple pick-up points provided.

Positive Signs for Persib as David da Silva Returns to Scoring

Persib Bandung’s star striker, David da Silva, is back on track. The top scorer of last season’s BRI Liga 1 showcased his sharp instincts on November 9

Kevin Diks Is Ready to Play Against Japan?

Kevin Diks is confirmed to play for Indonesia’s national team in their match against Japan on (11/15/2024).

PSSI Chairman Erick Thohir's Hopes for Kevin Diks Ahead of Potent...

Indonesian Football Association (PSSI) Chairman Erick Thohir expressed optimism about Kevin Diks' impact on the national team's defense