SEAToday.com, Jakarta – Stadion Manahan di Solo, Jawa Tengah terpilih menjadi kandang Timnas Indonesia di babak penyisihan Piala AFF atau ASEAN Championship. Ketua Badan Tim Nasional Sumardji menjelaskan alasannya kepada PSSI memilih Stadion Manahan Solo.

Menurutnya pemilihan Stadion Manahan karena mengantisipasi jumlah suporter Timnas Indonesia yang kemungkinan tak sebanyak di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Sebab dua pertandingan Indonesia di babak penyisihan Piala AFF melawan Laos dan Filipina. Stadion Manahan Solo akhirnya dipilih karena memiliki standar internasional.

Stadion Manahan Solo merupakan stadion modern di Jawa Tengah. Stadion ini memiliki kapasitas penonton sebanyak 20.000 tempat duduk. Stadion Manahan berada di Jalan Adi Sucipto No.1, Manahan, Banjarsari.

Stadion Manahan Solo memiliki beberapa fasilitas lengkap seperti area parkir yang mampu menampung 2300 motor dan 300 mobil, lapangan untuk tenis, bisbol, sirkuit motor, sirkuit sepeda, ruang billiard, taman lengkap dengan sarana fitness dan jogging yang bisa dipakai dengan gratis.

Rumput stadion ini menjadi yang terbaik di Indonesia. Rumput hijau stadion sempat menjalani renovasi besar-besaran. Rumput stadion menggunakan jenis rumput Dactylon Cynodon atau disebut rumput Bermuda. Rumput ini sengaja didatangkan dari Batam untuk ditanam di Manahan.

Stadion Manahan, diresmikan pada tanggal 21 Februari 1998 oleh Presiden Republik Indonesia ke-2 Soeharto. Ide pembangunan Stadion Manahan dilaksanakan pada 1989 atas perintah Soeharto.

Stadion Manahan pernah menjadi venue lokasi difabel terbesar di Asia Tenggara yakni ASEAN Para Games, puncak peringatan Hari Olahraga Nasional, hingga Piala Dunia U-17 pada tahun 2023 silam. Stadion tersebut pernah menjalani renovasi sebelum stadion ini akan menjadi tempat penyelenggaraan Piala Dunia.

Beberapa klub di Indonesia menjadikan Stadion Manahan Solo kandang di kompetisi Liga Indonesia, seperti Persijatim dan Persis Solo yang kini jadi salah satu tim di Liga 1.