SEAToday.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengecam keras insiden yang terjadi di pertandingan perempat final sepak bola putra Aceh melawan Sulawesi Tengah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024, Sabtu (15/9).

"Peristiwa ini mencoreng kehormatan sepak bola Indonesia. Tidak ada toleransi untuk pihak yang tidak menjunjung tinggi sportivitas dan komitmen fair play di sepak bola Indonesia," tulis Erick dalam postingan Instagramnya (@erickthohir).

Sepanjang pertandingan berlangsung, Wasit Eko Agus Sugih Harto mengambil sejumlah keputusan yang banyak dinilai kontroversial. Puncaknya terjadi ketika Sulteng masih memimpin 1-0 lewat gol Wahyu Alman Poru di menit ke-25. Pada menit ke-97 ketika wasit memberikan tendangan penalti ke tuan rumah Aceh. Tidak terima dengan keputusan tersebut, pemain Sulteng merespon dengan melayangkan pukulan ke wasit hingga wasit terjatuh di lapangan dan harus dilarikan dengan ambulans. 

Pada akhirnya, total sebanyak tiga kartu merah diberikan kepada pemain Sulteng. Sementara Aceh mendapatkan dua tendangan penalti pada waktu tambahan, hanya beberapa menit sebelum laga selesai. Babak kedua berakhir dengan skor 1-1 dan seharusnya dilanjutkan ke babak perpanjangan namun Sulteng memilih untuk walkout. 

Erick berjanji akan menginvestigasi insiden yang dinilai penuh kejanggalan ini. Ia mengatakan jika sanksi larangan seumur hidup pun mengancam wasit dan pihak-pihak lain bila terbukti mengatur hasil laga.