SPORT
Klasifikasi Cedera Olahraga Berdasarkan Penyebabnya

Seatoday.com, Jakarta Terbukti, olahraga memang memberi banyak manfaat untuk tubuh. Tetapi, walaupun dalam jumlah yang relatif kecil, olahraga juga dapat memberi efek buruk terhadap kesehatan. Salah satu efek yang ditimbulkan adalah cedera olahraga. Kondisi tersebut berarti terjadi kerusakan jaringan tubuh akibat olahraga.
Cedera olahraga dapat terjadi pada hampir seluruh bagian tubuh. Tetapi biasanya melibatkan otot, tulang, dan jaringan. Cedera olahraga umumnya ditimbulkan akibat kecelakaan, teknik latihan yang buruk, peralatan yang tidak aman, kurangnya kebugaran fisik, dan lain sebagainya.
Cedera olahraga dapat diklasifikasikan berdasarkan penyebabnya. Klasifikasi itu, sebagaimana dikutip dari buku Cedera Olahraga karya Yusni, ahli Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, bahwa terdapat 3 klasifikasi cedera berdasarkan penyebabnya:
A. Cedera Langsung
Cedera langsung adalah cedera yang timbul langsung sebagai akibat dari adanya pukulan atau tendangan dari lawan (misal olahraga sepak bola) dan kekuatan eksternal. Cedera olahraga bisa langsung timbul akibat tabrakan sesama pemain seperti olahraga rugby atau pukulan dari benda yang digunakan dalam olahraga (seperti tongkat hoki). Beberapa cedera yang timbul akibat hal eksternal adalah hematoma, memar, patah tulang, dislokasi, dan kerusakan sendi dan ligamen.
B. Cedera Tidak Langsung
Cedera tidak langsung adalah cedera yang terjadi tidak langsung padai organ yang terkena pukulan atau benturan. Cedera ini dapat terjadi agak jauh dari lokasi benturan, misalnya terjatuh dengan tangan terulur dapat menyebabkan dislokasi bahu.
Cedera tidak langsung, terjadi bukan karena benturan langsung atau kontak fisik dengan benda atau pemain melainkan akibat dari tindakan pemain sendiri seperti peregangan yang dilakukan berlebihan, teknik latihan yang salah, kebugaran yang rendah, atau kelelahan. Contoh cedera olahraga tidak langsung adalah terkilir, strain (ketegangan) otot.
C. Cedera Berlebihan
Aktivitas apapun yang berulang dapat menyebabkan cedera. Cedera akibat penggunaan berlebihan terjadi dalam jangka waktu tertentu, biasanya karena pembebanan jaringan yang berlebihan dan berulang, dengan gejala yang muncul secara bertahap.
Berbeda dengan cedera akut, penyebab cedera akibat penggunaan berlebihan sering kali kurang jelas. Prinsip dalam cedera akibat penggunaan berlebihan adalah bahwa mikrotrauma yang berulang membebani kapasitas jaringan untuk memperbaiki dirinya sendiri sehingga terjadi cedera.
Berbekal pengetahuan tentang cedera olahraga dan penyebabnya ini, SEAtizens dapat berolahraga dengan aman sehingga menyehatkan. (HIL)
sumber foto: Pexels/Quyn Pham