SEAToday.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong berharap agar Stadion Utama Gelora Bung Karno tidak lagi digunakan untuk menggelar konser dan hanya dipakai untuk sepak bola saja.

Pada laga Kualifikasi Piala Dunai 2026 Zona Asia Grup F antara Indonesia vs Filipina yang bergulir Selasa (11/6) lalu, nampak kondisi lapangan SUGBK yang masih buruk terutama rumput stadion. 

Terdapat rumput yang tak merata di sejumlah titik, imbas dari gelaran konser musik pada beberapa waktu lalu.

"Seperti yang dilihat, memang kondisi rumput kurang baik, saya berharap di lapangan sepakbola tak ada konser lagi, tetapi lebih banyak pertandingan sepakbola," ujar Shin Tae-yong seusai pertandingan.

Hal tersebut juga dirasakan oleh skuad Garuda dalam tiga laga terakhir. Kapten Timnas Indonesia Asnawi Mangkualam mengutarakan mengenai kondisi rumput SUGBK tersebut.

Ia menilai kondisi rumput lapangan GBK tidak jauh berbeda dengan kondisi saat melawan Vietnam pada bulan Maret lalu.

"Kondisi lapangan memang kurang baik, dan memang sudah diperingatkan beberapa minggu sebelumnya kalau stadion GBK kita berharap jauh lebih baik," kata Asnawi seusai laga.

"Memang ada perubahan [kondisi rumput], tetapi tidak jauh berbeda [saat melawan Vietnam]. Beberapa struktur lapangan yang tidak rata cukup berpengaruh juga buat pemain," lanjutnya.

Kondisi rumput GBK yang tak merata tampak lebih parah ketika laga Indonesia vs Irak pada Kamis (6/6). Sebelum laga Indonesia vs Irak, SUGBK sendiri memang digunakan untuk gelaran konser K-Pop NCT Dream, pada Sabtu (18/5).

Perawatan intensif pun dilakukan setelah konser tersebut. Namun ternyata, perawatan intensif yang dilakukan pengelola GBK faktanya belum mampu membuat kondisi rumput pulih hingga pertandingan.