• Rabu, 22 Januari 2025

Ahsan Ungkap Hanya Tiga Kali Latihan untuk Persiapan Indonesia Masters 2025

Ahsan Ungkap Hanya Tiga Kali Latihan untuk Persiapan Indonesia Masters 2025
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dalam konferensi pers usai melawan Chien-Wei Chiang/Hsuan-Yi Wu (Chinese Taipei) pada babak 32 besar Indonesia Master 2025 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (21/01/2025). (dok: SEAToday.com/Maria Bella)

SEAToday.com, Jakarta - Kemenangan berhasil ditorehkan oleh pasangan ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada babak 32 besar Indonesia Masters 2025.

Melalui pertandingan yang sengit, pasangan yang dijuluki "The Daddies" ini mampu menyingkirkan wakil Chinese Taipei Chien-Wei Chiang/Hsuan-Yi Wu dalan dua gim langsung 21-19 dan 22-20 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (21/1/2025).

Kemenangan ini sekaligus membuat perjuangan Hendra/Ahsan masih terus berlanjut dan menunda pertandingan terakhir di Indonesia Masters yang menjadi turnamen terakhir sebelum gantung raket.

"Mengucap syukur Alhamdulillah, ini benar-benar di luar dugaan saya karena target saya cuma mau dada-dada (perpisahan) dengan penonton kemudian balik lagi, tapi tahun ini dikasih kemenangan. Rasanya menang babak pertama seperti menang di final," ujar Mohammad Ahsan dalam konferensi pers seusai pertandingan.

Seperti diketahui, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan telah memutuskan untuk gantung raket dan menjadikan panggung Indonesia Masters 2025 sebagai turnamen terakhir sebelum akhirnya mengakhir karir profesional mereka.

Akan tetapi, Ahsan/Hendra mengaku bahwa keduanya tidak melakukan persiapan yang intens untuk turnamen kali ini seperti turnamen-turnamen sebelumnya.

"Kami pun secara persiapan istilahnya apa adanya, tidak intens seperti sebelum-sebelumnya. Jadi memang di luar ekspektasi, hari ini bisa menang. Sebelumnya pun kami kalah, waktu rutin latihan," ujar Hendra Setiawan.

Menghadapi pertandingan hari ini yang mana bisa juga menjadi gim terakhir mereka apabila harus menelan kekalahan, keduanya mengaku memiliki perasaan yang campur aduk antara senang dan sedih ketika tampil di Istora.

"Perasaanya pasti senang bisa bertanding di sini lagi, tapi sedih juga karena ini terakhir untuk kami. Ke depan kami tidak akan merasakan bertanding di Istora lagi, apalagi fansnya luar biasa," tutur Hendra.

"Senang gembira juga bisa bertanding terakhir di sini karena ini rumah kita sendiri. Makanya Alhamdulillah kami dikasih izin, keluarga bisa dibawa mungkin ini mereka merasakan terakhir dampingin saya dan Hendra di pertandingan," sambuh Ahsan.

Sementara itu, Ahsan menyebut bahwa dirinya sebenarnya telah menyiapkan kata-kata untuk hari ini apabila menjadi laga terakhir mereka, namun hasil menunjukkan bahwa mereka harus melaju ke babak berikutnya.

Ada hal menarik ketika Ahsan/Hendra akan memasuki lapangan, di mana keduanya membawa anak-anak mereka ke lapangan jelang pertandingan berlangsung.

"Pasti dari kami juga ingin membawa mereka menemani kita karena ke depan sudah selesai dan tidak bertanding lagi di Istora. Alhamdulillah BWF dan PBSI mengizinkan kita membawa anak-anak." terang Ahsan.

Tidak hanya itu, hal menarik lainnya diungkap pasangan juara All England 2019 ini terkait persiapan mereka menuju Indonesia Masters 2025.

Ahsan mengatakan bahwa dirinya sempat terkendala sakit pinggang saat menjalani persiapan menuju Indonesia Masters 2025 .

Atlet berusia 37 tahun tersebut mengungkap hanya menjalani tiga kali latihan sejak bulan November karena sempat terkena sakit pinggang.

"Terakhir pertandingan (resmi) di bulan November, dari situ kami latihan tiga kali hingga sekarang. Karena pertama waktu coba latihan mulai nyeri pinggang dan nyeri lutut, akhirnya ya sudah nanti saja. Latihan terakhir main sama bapak-bapak di malam hari, cuma main saja supaya dapat keringat," ujar Ahsan sembari tertawa.

Meski persiapan yang dilakukan tidak cukup intens, tetapi The Daddies mampu menunjukkan aksi terbaik mereka dalam mengatasi perlawanan ganda Chinese Taipei pada babak 32 besar Indonesia Masters 2025.

Hendra mengaku bahwa lawan bermain dengan tenaga pukulan yang besar, tetapi tidak diuntungkan dengan kondisi angin dan kerap melepaskan pukulan yang menghasilkan poin untuk Ahsan/Hendra.

"Di sini bola dan lapangannya (ada faktor angin) mereka lebih banyak out. Mereka kan tenaganya besar, jadi lebih banyak keluar," ujar atlet berusia 40 tahun ini.

Di babak 16 besar nantinya The Daddies bakal berhadapan dengan ganda Malaysia Junaidi Arif/Roy King Yap.

 

Share
Timnas Indonesia
Dukung Kluivert, PSSI Cari 10 Asisten Lokal untuk Perkuat Tim

Dukung Kluivert, PSSI Cari 10 Asisten Lokal untuk Perkuat Tim

Erspo Perkenalkan Logo Baru untuk Jersey Indonesia

Erspo telah merilis logo baru untuk jersei baru Timnas Indonesia.

Calvin Verdonk Jadi Bintang Saat NEC Nijmegen Kalahkan Fortuna Si...

Bek andalan Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, turut berkontribusi dalam kemenangan NEC Nijmegen atas Fortuna Sittard dengan skor 4-1

Kluivert Ingin Cepat Adaptasi dengan Kultur Indonesia

Pelatih dan asisten pelatih baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert dan Alex Pastoor berkomitmen untuk memahami lebih dalam budaya dan bahasa Indonesia.

Demi Skuad Garuda, Patrick Kluivert Janji Belajar Bahasa Indonesi...

Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert berjanji akan berusaha yang terbaik untuk belajar bahasa Indonesia.

Trending Topik