Gregoria Alihkan Fokus ke WTF 2024 Usai Terhenti di China Masters 2024

Gregoria Alihkan Fokus ke WTF 2024 Usai Terhenti di China Masters 2024
Gregoria Mariska Tunjung saat berlaga di babak 32 besar China Masters 2024, Rabu (20/11/2024). (dok: PBSI)

SEAToday.com, Jakarta - Usai langkahnya terhenti di babak pertama China Masters 2024, tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung segera mengalihkan fokusnya ke persiapan BWF World Tour Finals (WTF) 2024.

“Sepulang dari sini menjadi catatan besar buat saya, bagaimana mencari cara untuk keluar dari kesulitan. Saya punya banyak waktu untuk latihan, menyiapkan diri untuk World Tour Finals," ujar Gregoria, dikutip dari keterangan PP PBSI.

"Pastinya bukan tantangan yang mudah tapi saya mau menutup tahun dengan penampilan terbaik nanti,” lanjutnya.

Ia mengatakan bahwa hasil yang tidak bagus pada China Open lalu dan China Masters ini tidak akan dijadikan patokan lantaran WTF yang akan berlangsung di China.

"Saya dan tim Uber bisa ke final tahun ini juga di China dan saat itu saya merasa penampilan saya cukup bagus,” ujarnya.

Saat ini, ia tengah fokus untuk memperhatikan detil kecil di turnamen puncak pada Desember mendatang.

“Saya harus lebih memperhatikan detil-detil kecil, mencoba tidak terpengaruh gangguan-gangguan yang ada,” kata Gregoria.

Di China Masters 2024 sendiri, Gregoria kalah dari wakil Thailand Pornpawee Chochuwong pada babak 32 besar lewat dua gim langsung 13-21, 14-21.

"Saya harus akui, Chochuwong bermain sangat bersih, dia tahu dia harus bermain seperti apa. Sedangkan saya kalau dari kondisi cedera atau yang berkaitan dengan itu tidak begitu berpengaruh,” ungkap Gregoria.

Selain itu, tantangan terbesar bagi peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 itu adalah kurangnya adaptasi di arena pertandingan. Ia bahkan tidak sempat menjajal arena pertandingan untuk latihan.

“Hanya memang di fisik cukup terasa menurun hanya yang benar-benar sulit saya sesuaikan adalah kondisi lapangan. Saya tidak sempat menjajal arena pertandingan karena hari Senin malam saya baru tiba dari Kumamoto dan pertandingan China Masters hari Selasa sudah mulai,” kata Gregoria.

 

“Jadi tidak ada kesempatan untuk beradaptasi, akibatnya tadi saya tidak bisa menguasai pertandingan, banyak sekali melakukan error. Salah pengamatan, salah kontrol padahal bola mudah. Itu yang membuat saya kesal dan menyesal permainannya jauh seperti yang diharapkan,” pungkasnya.