SEAToday.com, Banda Aceh - Beberapa cabang olahraga (cabor) pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut telah digelar sebelum upacara pembukaan resmi, Senin (9/9/2024) malam WIB.

Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) PON XXI, Suwarno, menyampaikan bahwa salah satu alasan utamanya adalah karena durasi pertandingan beberapa cabor yang cukup panjang.

"Sepak bola, kriket, basket, senam, dan lain sebagainya, itu waktunya cukup panjang, termasuk dayung. Sehingga ada cabang olahraga yang dibuka atau dimulai sebelum upacara pembukaan PON," kata Suwarno di Banda Aceh, Sabtu, seperti dikutip dari Antara. Pengaturan ini dilakukan agar semua pertandingan dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan jadwal keseluruhan PON.

Selain itu, ada juga pertimbangan terkait penggunaan beberapa venue secara bergantian untuk berbagai cabor. Sebagai contoh, Balai Meuseuraya Aceh saat ini digunakan untuk muaythai, namun setelah itu akan dipakai untuk tarung derajat. Demikian pula, GOR KONI Aceh digunakan untuk pertandingan hapkido terlebih dahulu, sebelum diambil alih oleh cabor kempo.

Situasi serupa juga terjadi di Sumatera Utara, di mana gedung serbaguna digunakan untuk senam, lalu akan dialihkan untuk wushu setelah pertandingan senam selesai. Suwarno menekankan bahwa penggunaan bersama satu venue ini memungkinkan pemerintah untuk tidak perlu membangun terlalu banyak fasilitas baru, dan memaksimalkan penggunaan fasilitas yang ada selama PON.

Suwarno juga berharap agar PON XXI bisa mencapai empat target utama, yaitu sukses dalam penyelenggaraan, prestasi, administrasi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. "Ini harapan kami semuanya akan berjalan dengan maksimum dan memberikan peluang kepada Aceh dan Sumatera Utara untuk bisa mengembangkan dan menuju ke tujuan-tujuan PON itu sendiri," tambahnya.

Beberapa cabor PON XXI telah dimulai sejak 28 Agustus lalu, dengan upacara pembukaan resmi dijadwalkan berlangsung pada Senin (9/9) malam di Stadion Harapan Bangsa, Aceh, yang akan dihadiri Presiden Joko Widodo. PON XXI mempertandingkan 65 cabor dan melibatkan hampir 13.000 atlet, dengan Aceh dan Sumatera Utara menjadi tuan rumah bersama untuk pertama kalinya dalam sejarah PON.

Penulis: Ravina Halim