Gugur di Olimpiade Paris 2024, Anindya : Perjuangan Eko Patut Diapresiasi

Gugur di Olimpiade Paris 2024, Anindya : Perjuangan Eko Patut Diapresiasi
Eko Yuli atlet angkat besi jadi atlet Indonesia terbanyak meraih medali Olimpiade (Foto:Instagram @ekopower)

SEAToday.com, Jakarta -

Atlet angkat besi putra Indonesia, Eko Yuli Irawan gagal meraih medali di nomor 61 kilogram putra Olimpiade Paris 2024 yang digelar di South Paris Arena 6, pada Rabu (7/8). 

Meskipun tak berhasil mempersembahkan medali untuk Indonesia, Chef de Mission (CdM) Anindya Bakrie mengapresiasi perjuangan Eko yang telah memberikan penampilan terbaiknya.

"Tadi selesai pertandingan saya sempat ketemu Eko, dia bilang mohon maaf belum bisa kasih yang terbaik. Kita lihat sendiri perjuangannya sampai titik darah penghabisan. Eko juga senior tidak muda lagi, lawannya usianya masih muda-muda. Kita terima kasih ke Mas Eko yang sudah tampil di olimpiade kelima," ungkap CdM Anin, seperti yang dikutip oleh Kemenpora. 

Sebelumnya, lifter kebanggaan Indonesia ini telah melakukan tiga kali percobaan angkatan snatch. Namun sayangnya, Eko gagal di percobaan pertama dengan mengangkat snatch seberat 135kg. Berbeda halnya di percobaan angkatan snatch kedua, atlet asal Lampung kini mampu membuktikan dirinya kini berhasil mengangkat snatch 135kg.

Pertandingan lanjut di percobaan angkatan snatch ketiga dengan berat besi yang meningkat menjadi 139kg membuat Eko kembali gagal. 

Tak hanya itu, Eko juga sempat gagal saat melakukan tiga kali percobaan angkatan clean and jerk dengan total berat besi 162kg. Kegagalan itu membuat dirinya mengalami cedera kaki hingga akhirnya gugur di Olimpiade Paris 2024. Eko terjatuh setelah gagal mengangkat dan langsung memegang paha samping kanannya.

Penulis: Hepy Marshanda.