SEAToday.com, Jakarta - Langkah pendayung putra Indonesia, La Memo harus terhenti pada posisi ketiga dalam final E di Olimpiade Paris 2024 yang digelar di Vaires-sur-Marne Nautical Stadium, Prancis pada Jumat (2/8) lalu.

La Memo bersaing dengan lima atlet di antaranya, Vladislav Yakovlev (Uzbekistan), Mohamed Taieb (Tunisia), Dara Alizadeh (Bermuda), Stephen Cox (Zimbabwe), dan Premanut Wattananusith (Thailand).

La Memo menilai perlombaan kali ini cukup ketat. Namun, kegagalannya saat itu tak membuat atlet asal Maluku putus asa. Dirinya bersikeras untuk meraih prestasi di perlombaan yang akan datang.

"Di Olimpiade kali ini saya melihat persainganya lebih ketat, mungkin usai Olimpiade ini saya akan semangat berlatih keras lagi untuk meraih prestasi ke depan, yang paling dekat mungkin ada SEA Games dan Asian Games mendatang," ujar La Memo, seperti yang dikutip oleh Kemenpora.

Pada babak final berlangsung, atlet asal Maluku ini menempati posisi ketiga dengan jarak yang cukup tipis dari pemenang pertama. Semangatnya tak henti sampai di situ, La Mamo terus berusaha meraih kemenangannya. Hingga pada akhirnya, ia tetap tertinggal di posisi belakang.

Di sisi lain, lomba dayung single sculls ini salah satu perlombaan yang sangat ketat. Semua peserta berlomba menempuh jarak sejauh 2.000 meter. Sementara itu, La Memo menyelesaikan lomba dalam waktu 7 menit 2,23 detik. Meski terhitung sangat bagus, namun ada beberapa atlet lain yang lebih cepat.

Perlombaan ini diakhiri dengan gugurnya La Memo yang menempati peringkat ke-27 dari lomba single sculls putra Indonesia yang tampil di Olimpiade Paris 2024.

Penulis: Hepy Marshanda