SEAToday.com, Jakarta - Calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump ikut menanggapi kontroversi yang muncul pada pembukaan Olimpiade Paris 2024 yang digelar pada pekan lalu, Jum’at (26/7). 

Dilansir dari Variety, ketika opening ceremony berlangsung, terdapat parodi lukisan “Perjamuan Terakhir” atau The Last Supper karya Leonardo da Vinci. Hanya saja, pada opening ini menggunakan versi yang berbeda. Tokoh-tokoh religius dalam lukisan tersebut digantikan oleh drag queen.  

Penyelenggara acara menegaskan bahwa acara tersebut bertujuan untuk merayakan pesta Dionysus, dewa anggur Yunani, bukan menghormati peristiwa “Perjamuan Terakhir”.

Namun, Trump tetap menganggap hal tersebut  sebagai ejekan terhadap umat kristiani. Pasalnya, saat itu melibatkan penari, laki-laki yang berperan seperti perempuan (drag queen, dressed as girl), dan seorang DJ. 

Tak hanya itu, Trump juga mengatakan jika hal tersebut bisa mempengaruhi penyelenggara Olimpiade Los Angeles 2028. Dirinya pun tidak akan membiarkan ada gambaran “Perjamuan Terakhir”.  

"Kami tidak akan mengadakan Perjamuan Terakhir, seperti yang mereka gambarkan pada malam itu," kata Trump, seperti yang dikutip oleh variety.

Sementara itu, juru bicara Olimpiade, Anne Descamps membantah hal tersebut. Dirinya menyampaikan langsung kepada AP, tidak pernah memiliki niatan untuk menunjukkan rasa tidak terhormat seperti itu. 

“Jelas tidak pernah ada niat untuk menunjukkan rasa tidak hormat kepada kelompok agama mana pun,” kata Anne.

 Anne juga menyampaikan permintaan maaf nya atas adanya beberapa pihak yang tersinggung. "Kami yakin ambisi ini telah tercapai. Jika ada yang tersinggung, kami mohon maaf.” Anne menambahkan.

Kontroversi tersebut, tak hanya berhenti sampai di situ. DJ serta para aktivis Prancis, Barbara Butch yang juga berpartisipasi dari acara tersebut telah menerima ancaman pembunuhan. Hal tersebut disampaikan oleh Variety yang telah dikonfirmasi dari Kantor Kejaksaan Paris, bahwa pengaduan atas pelecehan dunia maya telah diterima.