SEAToday.com, Lombok – Setelah para pembalap MotoGP menyelesaikan balapan di MotoGP Emilia Romagna, Italia pada Minggu (22/9), mereka bersama tim konstruksi harus bergegas menuju Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat untuk mempersiapkan peralatan yang akan dibawa termasuk membawa motor.

Memang bagaimana cara mengirim atau membawa motor pembalap ke Indonesia? Melansir dari berbagai sumber cara pertama adalah mekanik akan melepas beberapa bagian motor untuk muda dibawa, seperti ban, bahan bakar, komponen berbentuk cairan yang dikirim secara berbeda.

Kabarnya barang-barang dikirim lewat jalur laut karena benda-benda yang mudah terbakar akan sangat riskan apabila terbang memakai pesawat. Sementara komponen motor yang tak mudah terbakar dikirim memakai pesawat terbang.

Tiap barang dikemas dan dimasukkan ke dalam peti serta keamanannya terjaga. Total berat perlengkapan motor untuk sekala pengiriman mencapai 260-280 ton yang terdiri dari sekitar 210 ton terkait komponen motor dan 50 ton dari perlengkapan penunjang tim konstruksi lainnya.

Tiap tim MotoGP rata-rata membawa sekitar 10-12 ton. Sementara tim Moto3 dan Moto2 lebih sedikit bawaannya sekitar 4-6 ton. Untuk mengirim perlengkapan MotoGP termasuk motor dibutuhkan sebanyak 3 pesawat kargo Boeing 747 freighters.

Beberapa hari sebelum MotoGP Mandalika dimulai pada Jumat (27/9) sebanyak puluhan ton logistik pembalap sudah tiba di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok pada Selasa (24/9). Logistik dibawa beserta suku cadang dan perlengkapan pembalap lainnya dibawa pakai pesawat kargo.

Logistik lewat perjalanan udara diangkut memakai pesawat Qatar Cargo B773 F dengan nomor penerbangan QR 8588. Satu persatu logistik diturunkan dari pesawat kargo dan diangkut menggunakan mobil menuju Sirkuit Mandalika.

Sebelum dibawa ke sirkuit, terlebih dahulu logistik diperiksa oleh Bea Cukai Mataram, untuk menyesuaikan dengan data barang yang dibawa sesuai dengan dokumen supaya legal saat masuk ke Indonesia.