SPORT
Liga Tarkam Masih Jadi Magnet Pemain Liga 1 Saat Libur Kompetisi

SEAToday.com, Tangerang Selatan – Bayu Gatra salah satu pemain klub Madura United muncul di Liga Tarkam Paku Jaya Cup 2024 yang berlangsung di Serpong Utara, Tangerang Selatan, Banten belum lama ini. Kompetisi Liga Tarkam itu berlangsung setahun sekali dengan memperebutkan hadiah total Rp 110 juta.
Ternyata Liga Tarkam menarik perhatian pemain Liga 1 untuk mengisi libur kompetisi. Saat pemain dan klub fokus membicarakan kontrak dan transfer, Bayu Gatra memilih untuk memperkuat klub amatir HBB Boy FC. Liga Tarkam juga banyak diikuti oleh para pemain asing yang berkompetisi di Liga Indonesia.
Tentu bukan tanpa alasan para pemain yang sudah memiliki nama besar tertarik untuk main di Liga Tarkam. Mereka tak gengsi. Selain bisa menjaga kebugaran saat jeda kompetisi para pemain tetap mendapatkan penghasilan meski memperkuat klub amatir.
Kabarnya pemain profesional yang main di Liga Tarkam mendapatkan uang yang cukup besar. Bayaran mereka untuk satu pertandingan bisa mendapat minimal Rp 2 juta – Rp 5 juta. Bayaran tersebut memang menggiurkan. Tak hanya dapat bayaran, pemain juga dapat tambahan pemasukkan dari bonus apabila mendapat kemenangan.
Klub-klub di Liga Tarkam biasanya merekrut pemain dengan bayaran per pertandingan saat mengikuti kompetisi atau turnamen. Kehadiran pemain profesional di Liga Tarkam pasti menarik perhatian masyarakat.
Penonton akan berbondong-bondong menyaksikan pertandingan karena diperkuat oleh pemain terkenal. Bahkan sempat ada eks pemain timnas PSSI saat sudah tidak dipanggil timnas memilih bermain di Liga Tarkam salah satunya Titus Bonai alias Tibo yang pernah memperkuat timnas U-23.
Saat sudah tidak memperkuat timnas, Tibo tambil di liga tarkam di Nusa Tenggara Barat (NTB). Tibo juga pernah muncul di turnamen sepak bola Bina Jaya Cup di Tangerang Selatan. Selain Tibo, Oktovianus Maniani alias Okto mantan pemain Timnas Indonesia pernah muncul di kompetisi Tammamejarra Cup 2022 di Sulawesi Barat.
Meski dipandang sebelah mata fenomena Liga Tarkam rasanya sulit untuk menghilang di tanah air. Bermain sepak bola di lapangan yang kondisinya pas-pasan bukan jadi halangan bagi para pemain profesional selama masih mendapat pemasukan tambahan.