SEAToday.com, Munchen – Piala Eropa 2024 resmi digelar di Jerman pada 14 Juni – 14 Juli 2024. Sebagai tuan rumah Piala Eropa tentunya Jerman ingin bisa merebut gelar di kandang sendiri.

Pada pertandingan pembuka Jerman memang bermain apik karena membantai Skotlandia dengan skor telak 5-1. Jerman memang sebagai tim spesialis turnamen menjadi salah satu calon kuat juara Piala Eropa 2024.

Namun Jerman tak mudah untuk bisa menjadi juara. Sebab sejarah Piala Eropa memiliki kutukan bagi negara yang menjadi tuan rumah akan sulit menjadi juara. Terakhir kalinya Prancis menjadi kampiun Piala Eropa 1984 atau 40 tahun lalu saat menjadi tuan rumah, selebihnya tak ada lagi negara yang menjadi juara di rumah sendiri.

Pada Piala Eropa 1988 di Italia, Belanda menjadi juara. Kemudian berlanjut di Swedia dimana Denmark menjadi juara Piala Erola 1992. Lalu Jerman juara Piala Eropa 1996 di Inggris, Prancis juara Piala Eropa 2000 di Belanda-Belgia.

Yunani juara Piala Eropa 2004 di Portugal, Spanyol juara Piala Eropa 2008 di Swiss-Austria, Spanyol kembali jadi juara Piala Eropa 2012 di Polandia/Ukraina, Portugal jadi kampiun Piala Eropa 2016 di Prancis, dan terakhir Italia menyingkirkan tuan rumah Inggris di final Piala Eropa 2020.

Terkait mitos ini memang ada yang percaya atau tidak. Sebagai tuan rumah beban tim negara sagat besar. Belum lagi dukungan yang diberikan suporter memenuhi stadion dengan ekspetasi negara mereka bisa menjadi juara Piala Eropa.

Apakah Jerman bisa memutus kutukan tersebut dan menjadi juara Piala Eropa 2024? Kesempatan itu terbuka lebar. Apalagi Jerman saat ini diisi oleh skuad-skuad yang masih muda dan mayoritas berasal dari tim-tim di Liga Jerman.

Dengan jumlah negara peserta Piala Eropa 2024 menjadi 24 tim tentunya persaingan akan ketat. Belum lagi masih ada beberapa negara kuat yang bisa menjadi penghalang Jerman atau tim yang memberikan kejutan seperti yang pernah dilakukan Yunani di Piala Eropa 2004, Rusia di Piala Eropa 2008, Wales di Piala Eropa 2016, hingga magis Islandia di Piala Eropa 2016.