Jelang Final Liga Champions: Borussia Dortmund Dikecam karena Kerja Sama dengan Perusahaan Penyuplai Tank ke Israel

SEAToday.com, London – Konsentrasi Borussia Dortmund sedikit terganggu jelang laga Final Liga Champions 2024 di Stadion Wembley London, Inggris melawan Real Madrid pada Sabtu (1/6) atau Minggu (2/6) dini hari waktu Indonesia.

Hal itu karena klub asal Jerman ini melakukan kerja sama dengan perusahaan bernama Rheinmetall selama tiga tahun ke depan. Rheinmetall adalah perusahaan Jerman yang bergerak dalam industri pertahanan dalam hal ini membuat senjata dan tank.

Kerja sama Borussia Dortmund dan Rheinmetall menyangkut pemasangan iklan, hak pemasaran, dan geralan event dan hospitality di stadion dan area klub. Logo Rheinmetall akan muncul di arena latihan Borussia Dortmund jelang final Liga Champions.

Menurut perwakilan klub dalam hal ini CEO Hans-Joachim Watzke mengatakan bahwa kerja sama dengan perusahaan bergerak dalam bidang pertahanan adalah hal yang biasa, terlebih saat ini faktor keamanan nasional menjadi sesuatu yang penting.

Rheinmetall adalah perusahaan yang menyuplai peralatan perang seperti kendaraan tempur tank ke Israel. Bahkan pada bulan Januari 2024 lalu, pemerintah Jerman menyetujui permintaan Israel untuk mengirim 10 ribu tank ke negara yang terus-menerus menyerang Gaza di Palestina.

Kerja sama Borussia Dortmund dengan Rheinmetall dianggap tak tepat karena saat ini Israel masih terus menyerang Gaza khususnya di kota Rafah dengan puluhan orang banyak yang menjadi korban.

Menurut laporan Sky Germany salah satu influencer media sosial Jerman dan aktivis perdamaian, Michael Schulze von Glasser mengaku kecewa dengan kerja sama tersebut. Michael adalah penggemar Borussia Dortmund dan belum bisa menerima adanya kabar ini.

Di tengah kecaman kerja sama dengan Rheinmetall para pemain Borussia Dortmund berusaha untuk fokus menghadapi Real Madrid pada pertandingan final. Borussia Dortmund ingin mengalahkan Real Madrid dan membawa Piala Champions untuk yang ke-2 kalinya.

1 SELENGKAPNYA

SPORT