Seatoday.com, Jakarta Ternyata ada loh kompetisi liga sepakbola yang menautkan sejarahnya sebagai kopetisi liga dengan umur terpendek di indonesia, yaitu kompetisi sepakbola Liga Primer Indonesia (LPI) yang mana adalah sebuah kompetisi sepakbola antar klub di Indonesia yang diselenggarakan pada Awal tahun 2011. LPI dimulai pada 8 Januari 2011 dan sampai pada bulan Mei 2011 . Kompetisi ini hanya berlangsung selama 5 bulan dikarenakan liga ini diselenggarakan tanpa adanya kerja sama dengan persatuan sepakbola seluruh Indonesia atau PSSI. Liga ini hanya berlangsung sebentar setelah menyelesaikan putaran pertama kompetisi liga dan dihentikan karena pembentukan komite normalisasi PSSI oleh FIFA. Komite tersebut langsung memutuskan bahwa liga premier Indonesia dianggap ilegal dan membuat LPI dihentikan.
Pertandingan sepakbola ini diselenggarakan oleh konsorsium PT. Liga Primer Indonesia Sportindo yang dimotori oleh pengusaha Arifin Panigoro. Kisruh LPI dengan PSSI sebenarnya tidak harus terjadi karena sebelumnya LPI meminta izin kepada PSSI yang mana penyelenggaran liga premier Indonesia berkordinasi dan meminta izin kepada pihak PSSI untuk menyetujui dibentuknya kompetisi sepakbola ini, tetapi seperti yang dikutip di wikipedia ternyata pihak dari PSSI menutup diri dan enggan memberikan izin tanpa alasan malah bahkan PSSI menyebut kompetisi LPI sebagai liga tarkam.
Sebelum liga LPI dihentikan, ada 15 klub sepakbola yang ikut meramaikan jalannya liga LPI ini seperti Aceh United, Bandung FC, Real Mataram, Semarang United, Cendrawasih Papua, Bogor Raya dll. Format yang dipakai dalam kompetisi ini adalah Kompetisi penuh yang mana Setiap tim akan menghadapi tim lawan yang sama sebanyak 2 kali dalam 1 musim melalui pertandingan kandang dan tandang. Pemenang akan ditentukan dari jumlah poin paling banyak selama 36 pertandingan. Dalam penyiaran pertandingan liga premier Indonesia ke masyarakat indonesia setidaknya ada 4 televisi swasta yang menyiarkan pertandingan penuh selama 5 bulan tersebut.
Kemarahan PSSI tidak main main terhadap liga ini saksi berat semua klub, pemain, dan perangkat pertandingan yang terlibat di liga ini. Ancaman yang dilakukan PSSI terhadap klub liga super Indonesia yang mengikuti liga LPI adalah di degradasi. Pemain yang mengikuti liga ini juga diancam tidak bisa ikut Seleksi Timnas yang mana ancaman ini diperkuat oleh Alfred Riedl juga menyatakan tidak mendukung dan memanggil pemain yang bermain di LPI dikarenakan tidak diakuinya liga tersebut oleh FIFA dan PSSI.