Renovasi Rampung, Menteri Pekerjaan Umum Pastikan Stadion Kanjuruhan Sesuai Standar FIFA

Renovasi Rampung, Menteri Pekerjaan Umum Pastikan Stadion Kanjuruhan Sesuai Standar FIFA
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo (kedua kiri) meninjau renovasi Stadion Kanjuruhan di Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (18/1/2025). Dalam kunjungan kerja tersebut Menteri PU meninjau renovasi Stadion Kanjuruhan yang selesai dengan standar FIFA sebelum nantinya diresmikan dan diserahkan ke pemerintah Kabupaten Malang. (ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya)

SEAToday.com, Malang - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyebutkan pengerjaan renovasi Stadion Kanjuruhan, Jawa Timur, sudah rampung secara keseluruhan, Sabtu (18/1). Ia juga memastikan seluruh fasilitas telah memenuhi standar FIFA.

Menteri Dody menjelaskan bahwa Stadion Kanjuruhan telah ditinjau langsung oleh FIFA dan PSSI ketika proses renovasi masih berjalan. Ia juga merasa optimis stadion ini dapat menjadi opsi tempat penyelenggaraan pertandingan sepakbola tingkat internasional.

"Sudah dicek oleh FIFA dan tentunya kalau FIFA sudah, maka PSSI juga sudah. Untuk Standar yang ada sudah sesuai dengan ketentuan dari FIFA," sebutnya.

Renovasi stadion ini telah berjalan sejak September 2023. Setelah renovasi ini Stadion Kanjuruhan telah melalui uji bangunan dan mengantongi sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) serta dinilai tahan gempa.

"Insya Allah sudah layak 30-40 tahun ke depan," ujar menteri Dody.

Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Airyn Saputri Harahap, menyatakan bahwa renovasi Stadion Kanjuruhan dilakukan dengan memperhatikan standar yang ditetapkan oleh FIFA, termasuk aspek keselamatan penonton.

"Jalur evakuasi sudah tersedia, seperti yang terlihat pada gambar di depan. Bahkan, standar evakuasi kami untuk keluar dari stadion adalah tujuh menit," ujarnya.

Selain itu, Stadion Kanjuruhan juga menyediakan tempat duduk khusus untuk penyandang disabilitas dengan kapasitas 16 orang.

Dia juga menambahkan bahwa Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 menjadi pelajaran berharga bagi banyak pihak untuk selalu mengutamakan keselamatan masyarakat.