SPORT
IOC Buka Suara Terkait Kontroversi Gender Petinju Imane Khelif

SEAToday.com, Paris - Komite Olimpiade Internasional (IOC), Jumat (2/8) mengeluarkan pernyataan resmi terkait kontroversi mengenai petinju Imane Khelif yang dituding sebagai transgender dan berkompetisi di kategori putri pada Olimpiade Paris 2024. Khelif, petinju asal Aljazair, berhasil meraih kemenangan 46 detik atas petinju Italia Angela Carini dalam laga babak 16 besar kelas 66 kilogram putri, Kamis (1/8) lalu.
Menanggapi kontroversi ini, IOC menegaskan bahwa semua atlet yang berpartisipasi dalam turnamen tinju Olimpiade telah memenuhi semua persyaratan kelayakan dan pendaftaran yang ditetapkan oleh Unit Tinju Paris 2024.
"Sebagaimana pada Olimpiade sebelumnya, jenis kelamin dan usia atlet ditentukan berdasarkan paspor mereka," tulis IOC dalam keterangan resminya.
Imane Khelif dan petinju Taiwan Lin Yu Ting yang juga ikut terseret dalam kontroversi ini sebelumnya dilarang tampil dalam Kejuaraan Tinju Dunia tahun lalu, berdasarkan keputusan Asosiasi Tinju Internasional (IBA) yang melarang atlet dengan kromosom pria (XY) untuk berkompetisi di kategori putri.
Padahal, kedua atlet tersebut telah berkompetisi dalam tingkat internasional selama bertahun-tahun dalam kategori wanita, termasuk Olimpiade Tokyo 2020, Kejuaraan Dunia IBA, dan turnamen lain.
Hingga akhirnya, IOC mencabut pengakuan internasional IBA dan mengambil alih olahraga tinju di Olimpiade serta mengadopsi aturan yang ditetapkan pada Olimpiade sebelumnya.
IOC pun menegaskan komitmennya dalam melindungi hak asasi semua atlet yang berpartisipasi dan menekankan jika "setiap orang memiliki hak untuk berolahraga tanpa diskriminasi".